1. Definisi Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamak nya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral
lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
2. Definisi Profesi
& Profesionalisme
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan
dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak
semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut
keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan
tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah
yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai
suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang
rumit seperti itu. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme”
adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya. Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki
profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian
atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga,
sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua
bagian/elemen.
3.
Etika Profesi Seorang Wirausaha (entrepreneur)
Dalam setiap profesi, semuanya pasti dilandasi dengan kode etik sebagai titik
acuan aturan dalam menjalani profesi itu sendiri. Adapun salah satu profesi
yang dilandasi dengan kode etik yang ada seperti “wirausaha”.
Wirausaha atau wirausahan
sebagai seseorang yang merintis profesinya harus mengetahui kode etiknya di
dalam berwirausaha sebagai mestinya untuk menjalankan usahanya dengan baik dan
benar.
Secara
etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira : pejuang,
pahlawan, manusia, unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wurausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam
lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa :
1. Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Kewirausahaan
menurut para ahli
Mengacu dari beberapa kode etik yang ada, terdapat juga beberapa konsep
pengertian menurut para ahli dalam Kewirausahaan yaitu sebagai berikut :
1. Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga
penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to creative to the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
Sebelum
seseorang memulai atau merintis profesi sebagai wirausahawan, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha seperti dibawah ini adalah hal yang
tidak boleh dilakukan seseorang dalam berwirausaha :
1.
Terlalu percaya insting
Banyak
wirausaha yang terlalu percaya insting ketika membuat keputusan. Padahal
meskipun menjadi wirausaha itu penuh risiko, tetap ada pertimbangan yang harus
dilakukan. Jadi jangan ragu berkonsultasi dengan yang hali daripada
terus-terusan nekat memercayai insting.
2.
Terlambat merilis produk
Sebaik
apapun sebuah ide, jika perilisannya lambat biasanya justru sulit mencapai
kesuksesan. Coba ciptakan produk, lempar ke pasaran, dan perbaiki jika ada
kekurangan. Terlalu lama menyempurnakan suatu hal di awal usaha belum tentu
memberi dampak baik.
3.
Tidak tahu kapan harus berubah
Jika
merasa ada produk yang kurang diminati, jangan ragu untuk mengubah dan
mengembangkannya dengan lebih baik. Sebab bertahan pada satu hal saja belum
tentu bisa membawa kesuksesan bagi para wirausaha.
4.
Tak mau mendengar nasihat
Sehebat
apapun seorang wirausaha, mereka tetap perlu mendengar nasihat dan masukan dari
orang lain. Sebaliknya, terlalu mendengar nasihat dan memakannya mentah-mentah
juga kurang baik. Jadi sebaiknya dengar nasihat secukupnya jika memang sedang
ragu dengan keputusan sendiri.
5.
Tidak punya strategi pemasaran
Sekecil
apapun usaha yang dibangun, strategi pemasaran itu penting dan perlu disusun
dengan baik. Sebab bukan tidak mungkin usaha kecil tersebut bisa jadi besar
karena sistem pemasaran yang baik.
6.
Menyepelekan pelanggan
Tidak
peduli sebagus apapun produk yang diciptakan, wirausaha akan menemui kehancuran
jika punya sikap sombong dan tidak menghargai pelanggan. Jadi jangan sepelekan
pendapat dan masukan dari pelanggan demi kemajuan produk.
7.
Tidak memperlebar jaringan
Sama
seperti kesalahan sebelumnya, tidak memperlebar jaringan juga sebaiknya tidak
dilakukan. Pasalnya jaringan adalah salah satu jalan wirausaha untuk
mengembangkan usahanya dengan lebih maksimal.
8.
Mempekerjakan orang yang salah
Mencari
karyawan yang terbaik tidak selalu benar. Sebab terkadang kumpulan karyawan
biasa saja bisa menjadi tim terbaik, bukan hanya individunya saja yang memiliki
kemampuan hebat.
Sebaliknya,
seorang wirausahawan itu harus meperhatikan hal seperti :
1.
Mau gagal dan belajar
Seorang
wirausahawan bisa sukses jika dia merasakan kegagalan dan mau belajar dari
kegagalan itu. Jangan pernah takut mencoba, jangan takut gagal, dan apa pun
yang terjadi, coba dan coba lagi. Anda hanya akan belajar jika Anda merasakan
kesalahan. Jadikan kegagalan itu sebagai sarana bagi Anda untuk berkembang.
2.
Hadapi rasa takut
Anda
tidak akan maju jika terhambat oleh rasa takut atau tidak berani mengambil
risiko. Karena itu, Anda harus menemukan cara untuk bisa menghadapi rasa takut
itu. Anda juga bisa meminimalisir ketakutan dengan melakukan perencanaan yang
matang.
3.
Latih disiplin diri
Jangan
harap Anda bisa menjadi wirausahawan hebat, jika Anda sendiri saja tidak
disiplin. Saat menjadi seorang wirausahawan, Anda memang bisa mengatur waktu
kerja sendiri. Kelebihan ini bisa jadi kekurangan, jika Anda tidak mampu
mengelola waktu dengan efektif dan efisien.
4.
Tidur cukup
Bekerja
keras bukan berarti sepanjang hari Anda harus bekerja. Ada kalanya Anda harus
mengendurkan syaraf dan melakukan relaksasi. Tidur cukup merupakan resep utama
agar Anda mampu bekerja maksimal. Jadi, jangan lupakan kesehatan fisik maupun
mental Anda.
5.
Saling berbagi
Seorang
wirausahawan sukses juga tidak ragu untuk saling berbagi ilmu. Jika Anda ingin
menjadi wirausahawan sukses jangan pernah malu untuk belajar dan jangan pelit
dalam berbagi ilmu. Dengan kebiasaan saling berbagi ini, Anda pun akan lebih
kaya ilmu.
Ada 2 bentuk Pelanggaran :
1.
Pelanggaran terhadap perbuatan yang tidak mencerminkan respek terhadap
nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh profesi itu. Memperdagangkan
jasa atau membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan untuk mendapatkan
keuntungan uang yang berkelebihan ataupun kekuasaan merupakan perbuatan yang
sering dianggap melanggar kode etik profesi.
2.
Pelanggaran terhadap perbuatan
pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian yang sulit
atau kurang dapat dipertanggung-jawabkan menurut standar maupun kriteria
profesional.
Kasus Pelanggaran Kode Etik
1. Konflik
Kepentingan
· Seberapa jauh bisa dikatakan telah terjadi penyimpangan manakala karena posisi/jabatannya seorang
· Seberapa jauh bisa dikatakan telah terjadi penyimpangan manakala karena posisi/jabatannya seorang
profesional menerima
"hadiah" dari pemasok barang/material atau klien lainnya?
· Seberapa besar nilai sebuah "cinderamata" itu dianggap masih dalam batas-batas kewajaran, dan
· Seberapa besar nilai sebuah "cinderamata" itu dianggap masih dalam batas-batas kewajaran, dan
seberapa pula yang bisa dianggap melanggar
etika profesi.
2. Kerahasiaan
dan Loyalitas
· Seorang profesional harus punya komitmen yang jelas terhadap segala informasi yang
· Seorang profesional harus punya komitmen yang jelas terhadap segala informasi yang
diklasifikasikan sebagai konfidensial
(terbatas/rahasia) dan juga harus menunjukkan loyalitasnya
kepada kliennya.
· Pelanggaran berupa pemberian informasi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada kompetitor
· Pelanggaran berupa pemberian informasi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada kompetitor
jelas merupakan tindakan yang tidak
profesional (membuka rahasia dan tidak loyal).
3. Kontribusi
Dana Balik
· Berupa pemotongan sebagian dana yang harus
dikembalikan kepada pemilik proyek atau pemberi
order.
4.
Tiupan Peluit
· Kesadaran dan keberanian dari sesama profesi meniupkan "peluit"-nya untuk mengingatkan bahwa
· Kesadaran dan keberanian dari sesama profesi meniupkan "peluit"-nya untuk mengingatkan bahwa
telah terjadi pelanggaran kode etik.
· Sebagai contoh, bukankah pelayanan jasa profesi itu tidak boleh ditawar-tawarkan (lewat iklan,
· Sebagai contoh, bukankah pelayanan jasa profesi itu tidak boleh ditawar-tawarkan (lewat iklan,
misalnya), terlebih kalau belum apa-apa sudah mematok tarif jasa pelayanan
tersebut?
STANDAR TEKNIK
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit syarat yang
harus dilengkapi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa
gagal melengkapi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, kemungkinan
akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat
dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas,
militer, dll. Ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu juga
dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang memiliki lebih beragam input
dan biasanya dikembangkan dengan sukarela standar: ini bisa menjadi wajib jika
diadopsi oleh suatu pemerintahan,kontrak bisnis, dll. Istilah standard teknik
yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar
data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan
karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan
oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu
menggunakan produk.
Macam-macam
standar teknik yaitu sebagai berikut :
a. AMERICAN SOCIETY
OF MECHANICAL ENGINEERING (ASME)
ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical
Engineers, adalah asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri,
“mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu
dan sekutu di seluruh dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode
pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian,
konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari
jangkauan.” ASME demikian masyarakat teknik, organisasi standar,
penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia
pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat
rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara, ASME adalah hari ini
multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama
untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan
multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia.
Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan
profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan
di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada
kesejahteraan umat manusia. ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih dari
150 negara di seluruh dunia. ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman
Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney
dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh. Organisasi ini
dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME
melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya
ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus
pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan
program pendidikan.
Nilai-nilai
inti meliputi:
1.
Merangkul integritas dan perilaku etis
2.
Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
3.
Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan
buatan manusia
4.
Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik
5.
Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik
6.
Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahan
7.
Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur
b. ANSI ( American
National Standard Institute )
Sebagai suara standar AS dan sistem penilaian kesesuaian,
American National Standards Institute (ANSI) memberdayakan anggotanya dan
konstituen untuk memperkuat posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil
membantu untuk menjamin keselamatan dan kesehatan konsumen dan perlindungan
dari lingkungan. Ada banyak peralatan proteksi yang ada pada bay penghantar
maupun bay trafo. Masing -masing peralatan proteksi tersebut dalam rangkaian
satu garis digambarkan dalam bentuk lambang / kode. Berikut adalah Kode
dan lambang rele Proteksi berdasarkan standar ANSI C37-2 dan IEC 60617.
c. ASTM (American
Society for Testing and Materials)
ASTM International, sebelumnya dikenal sebagai
American Society untuk Pengujian dan Material (ASTM), adalah pemimpin global
yang diakui dalam pengembangan dan pengiriman standar internasional konsensus
sukarela. Hari ini, sekitar 12.000 ASTM standar yang digunakan di seluruh dunia
untuk meningkatkan kualitas produk, meningkatkan keamanan, memfasilitasi akses
pasar dan perdagangan, dan membangun kepercayaan konsumen. ASTM kepemimpinan
dalam pembangunan standar internasional didorong oleh kontribusi dari
anggotanya: lebih dari 30.000 pakar top dunia teknis dan profesional bisnis
yang mewakili 135 negara. Bekerja dalam suatu proses terbuka dan transparan dan
menggunakan infrastruktur canggih elektronik ASTM, anggota ASTM memberikan
metode pengujian, spesifikasi, panduan, dan praktek-praktek yang mendukung
industri dan pemerintah di seluruh dunia.
d. TEMA (Tubular
Exchanger Manufacturers Association)
The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi
perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah
merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh
tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh
dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA
adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan
secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren
terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai
subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja
peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan
masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi. Apakah memiliki penukar
panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada
anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur.
TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru,
mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami
adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas.
Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan
mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.
JIS (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)
Standar Industri Jepang (JIS)
menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses
standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan
dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang. Di era Meiji, perusahaan swasta
bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak
memiliki standar dan dokumen spesifikasi untuk tujuan pengadaan untuk artikel
tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES
lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan
untuk meningkatkan produksi materiil. Orang Jepang ini Standards Association
didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para
Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946,
standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada
1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS).
Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produ
ksistem sertifikasi) diubah; sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah
diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa
transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkan
sertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu
untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat
produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
e. DIN ( Deutsches
Institut fur Normung )
DIN, Institut Jerman untuk Standardisasi, menawarkan
stakeholder platform untuk pengembangan standar sebagai layanan untuk industri,
negara dan masyarakat secara keseluruhan. Sebuah organisasi nirlaba terdaftar,
DIN telah berbasis di Berlin sejak tahun 1917. DIN tugas utama adalah untuk
bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan standar
berbasis konsensus yang memenuhi persyaratan pasar. Beberapa 26.000 pakar
menyumbangkan keahlian dan pengalaman mereka dengan perjanjian process.By
standardisasi dengan Pemerintah Federal Jerman, DIN adalah standar nasional
diakui tubuh yang mewakili kepentingan Jerman dalam organisasi standar Eropa
dan internasional. Sembilan puluh persen dari standar kerja sekarang dilakukan
oleh DIN bersifat internasional di alam
f. API ( American
Petroleum Institute )
API adalah standard yang dibikin oleh American Petroleum
Institute untuk memberikan ranking bagi viskositas dan kandungan oli yang
berlaku. Ijin oli dari berbagai perusahaan yang berbeda dibandingkan dalam
rangka menciptakan standard bobot viskositas. Juga ijin oli dari berbagai
perusahaan berbeda dibandingkan dalam rangka menciptakan standard formulasi isi
kandungan oli ( terutama untuk meyakinkan isi kandungan oli sesuai dengan
aturan system control polusi yang dikeluarkan pemerintah, seperti katalitik converter,
tetapi standard ini lebih mengacu pada oli untuk mesin mobil daripada untuk
mesin motor. Standar API dipengaruhi oleh mandat pemerintah ( seperti control
terhadap polusi ), jadi oli yang memenuhi standard rating lebih baru/tinggi
bukan berarti performanya lebih baik ( atau bahkan sama ) dengan oli dengan
rating yang lebih tua, ini bergantung pada tipe mesin motor anda. Standar API
dibuat untuk mesin mobil, bukan mesin motor. yang ini udah usang, juarang
banged ada lagi di pasaran. Sebaiknya Jangan digunakan untuk sepeda motor.
Secara teknik usang, tetapi masih banyak digunakan untuk oli sepeda motor.
Termasuk atria motor semplakan dan kesayangan kita semua. Masih banyak
oli sepeda motor yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalam ranking SF/SG (seperti
yang ditawarkan Castrol, Mobil, Top one, dll ) dan banyak juga sepeda motor
yang menggunakan spesifikasi oli ranking ini, seperti Yamaha Vega (Yamalube 4
API Service SF, SAE20w-40).
g. BSI
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional
(NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi
dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui
pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran
dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis,
pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan
internasional. Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang
erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk
Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS). BSI Standar adalah nirlaba
mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang
diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan Sejak didirikan pada tahun
1901 sebagai Komite Standar Teknik, BSI Group telah tumbuh menjadi sebuah
organisasi global yang independen terkemuka yang menyediakan jasa solusi bisnis
berbasis standar di lebih dari 140 negara.
h. SNI (STANDAR NASIONAL
INDONESIA)
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional
Indonesia ). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di
Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi
standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice.
STANDAR
MANAJEMEN
· Sistem
Manajemen Mutu
Standar adalah
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara
lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat
yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu
untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah
dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format
kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti
standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai
mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan
demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih
mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.
· Pengertian
ISO
Organisasi Standar Internasional
(ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi
nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu
organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri
sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan
standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk
membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan
kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.
· Pengertian
system manajemen industry TQM
TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia:
manajemen kualitas total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk
menanamkan kesadaran kualitas pada semuaproses dalam organisasi. Sesuai dengan
definisi dari ISO, TQM adalah “suatu pendekatan manajemen untuk suatu
organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua
anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta
masyarakat.
Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang
komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni:
§ Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan.
§ Kualitas mencakup produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan.
§ Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
(apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas
pada saat yang lain).
§ Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.
· PENGERTIAN
STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5
Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada
Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:200 7 ialah
bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan
untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3
organisasi (perusahaan) tersebut. Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan
yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang
sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001
dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
§ PENGERTIAN STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem manajemen lingkungan merupakan program yang harus
diterapkan oleh setiap pemilik usaha atau perusahaan dalam bidang apapun
sebagai jaminan bahwa usaha yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi
merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha
memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem operasional dengan
standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan
masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional yaitu
ISO 14001. Standar ini wajib dituruti oleh berbagai perusahaan serta bidang
usaha di seluruh dunia dalam hal operasi standar mereka dan yang melanggar akan
menghadapi sanksi formal. Pemberlakuan prinsip-prinsip ISO 14001 berdasar pada
pengertian lingkungan sebagai area di sekeliling wilayah operasi perusahaan
atau organisasi yang mencakup berbagai faktor seperti air, tanah, udara,
habitat makhluk hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan prinsip-prinsip
manajemen lingkungan secara optimal harus mencakup semua area ini bila ingin
dianggap sebagai perusahaan yang terpercaya dan beretika.
Penerapan sistem manajemen lingkungan yang utuh dan
menyeluruh bukan hanya merupakan kewajiban sebuah perusahaan melainkan juga
sebuah langkah investasi yang bagus dan berjangka panjang.
§ PENGERTIAN ISO 14000
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem
manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan
di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting?
Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri kecil,
besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk
hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan
akan juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan
tentang ISO 14000, ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000
organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk
keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.
Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan,
dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem
manajemen umum”. Umum disini maksudnya adalah standar yang sama dapat
diaplikasikan pada organisasi apapun, besar atau kecil, apapun produk yang
dihasilkannya. Sistem manajemen berarti struktur organisasi untuk mengatur
prosesnya, atau aktifitasnya, untuk mengubah input sumber daya alam menjadi
barang atau jasa yang mempertemukan tujuan organisasi, seperti kualitas
kepuasan konsumen, mematuhi aturan, dan tujuan lingkungan.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar