Pengertian dan Tujuan Ilmu Sosial Dasar
1. PENGERTIAN
Berdasarkan
sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmupengetahuan,
maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga
2. TUJUAN
Sebagai
salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan
pembinaan mahasiswa agar :
a. Memahami dan
menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial
dan masalah-masalah sosial
yang ada dalam masyarakat.
b. Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta
dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
c. Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakatselalu
bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya)secara
kritis-interdisipliner.
d. memahami
jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka
penanggulanganmasalah
sosial yang timbul dalam masyarakat.
Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam suatu kehidupan sosial yang
saling terikat. Dari individu-individu yang berkumpul di suatu tempat maka
lahirlah penduduk, kemudian dari penduduk tersebut lahirlah masyarakat dimana
penduduk yang mendiami suatu daerah dan memiliki suatu ciri khas yaitu
kebudayaan.
|
Penduduk dan permasalahannya
Permasalahan utama dalam
penduduk ialah angka kelahiran yang tinggi sedang angka kematian yang sedikit
sehingga mengakibatkan penumpukan suatu penduduk di suatu pemukiman. Hal ini
terjadi di Indonesia. Dinamika penduduk merupakan perubahan yang terjadi di
dalam penduduk, dimana ada angka kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Pertambahan penduduk dihitung dari angka kelahiran dikurang dengan angka
kematian di tambah angka perpindahan, angka perpindahan itu sendiri
terdiri dari angka penduduk yang datang di kurang angka penduduk yang pergi.
Pertambahan penduduk di suatu
daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :
1. Kematian(Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
A.
Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
- Dampak Positif Imigrasi
- Dampak Positif Imigrasi
1.
Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
2.
Adanya Penanaman modal asing yang dapat mempercepat
pembangunan.
3.
Adanya pengenalan ilmu teknologi dapat mempercepat alih
teknologi.
4.
Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih
teknologi.
5.
Dapat menambah rasa solidaritas antar bangsa.
- Dampak Positif Imigrasi
1.
Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran uang
asing
2.
Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri,
terutama
orang yang belajar keluar negeri dan kembali ke negara asalnya.
3.
Dapat memperkenalkan kebudayaan kebangsa lain
B.
Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
-Dampak Positif Transmigrasi
1.
Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama
transmigran
2.
dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi
3.
dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat
penduduknya
-Dampak Positif Urbanisasi
1.
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2.
Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.
Meningkatkan taraf hidup penduduk di desa
4.
Kesempatan membuka usaha- usaha baru dikota semakin luas
5.
Perekonomian di kota semakin berkembang
C.
Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
·
Dampak Negatif Imigrasi
1.
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa
2.
Imigran yang masuk adakalanya diantara mereka memiliki tujuan
yang
kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain - lain.
·
Dampak Negatif Emigrasi
1.
Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang di
tinggalkan
2.
Emigran tidak resmi dapat memburuk citra negaranya.
D.
Dampak Negatif Migrasi Nasional antara
lain :
·
Dampak Negatif Transmigrasi
1.
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para
Transmigran.
2.
terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi karena
transmigan tidak betah dan kembali kedaerah asalnya.
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan yang kita milki merupakan ciri khas kepribadian yang kita
miliki, sebagai contohnya budaya gotong-royong di bangsa kita merupakan
kepribadian bangsa kita. Kepribadian lahir dari kebudayaan, sehingga kebudayaan
yang baik dapat melahirkan suatu kepribadian yang baik.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia
Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Kebudayaan Hindu, Budha,
dan Islam·
Kebudayaan
Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Kebudayaan Barat
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. masuknya budaya barat
ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (
VOC ) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota - kota
provinsi, kabupaten muncul bangunan -bangunan dengan bergaya arsitektur Barat.
Dalam waktu yang sama, di kota - kota pusat pemerintahan, terutama Jawa
Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial yang terdiri dari kaum
buruh, dan kaum pegawai.
Pemuda dan sosialisasi
1. Internalisasi
Belajar Dan Spesialisasi
1.1. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
1.2. Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
1.3. Internalisasi
Belajar Dan Sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
1.4. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Tahapan Persiapan
Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
2. Tahapan Meniru
Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
3. Tahapan Siap Bertindak
Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
4. Tahapan Norma Kolektif
Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Tahapan Persiapan
Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
2. Tahapan Meniru
Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
3. Tahapan Siap Bertindak
Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
4. Tahapan Norma Kolektif
Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
1.5. Peranan Sosial
Mahasiswa Dan Pemuda Di Masyarakat
Pada masa 1990 sampai 2000 an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai gerakan Politik.
Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus– walaupun klise– sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di sekolah/kampus.
Pada masa 1990 sampai 2000 an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai gerakan Politik.
Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus– walaupun klise– sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di sekolah/kampus.
2. Pemuda Dan Identitas
2.1. Pola Dasar
Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Rangkaian kebijaksanaan pokok dalam pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II mencakup sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama Repelita I. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan keseluruhan masalah yang mendesak secara lebih mendasar
Rangkaian kebijaksanaan pokok dalam pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II mencakup sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama Repelita I. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan keseluruhan masalah yang mendesak secara lebih mendasar
2.2. Dua Pengertian
Pokok Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal2 dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal2 dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2. Generasi muda sebagai
obyek pembnaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan
dan pengambangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke
tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara
fungsional.
2.3. Masalah – Masalah
Generasi Muda
a. Dirasa menurunya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan faslitas pendidikan
a. Dirasa menurunya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan faslitas pendidikan
yang
tersedia, baik secara formal atauoun non formal.
2.5. Tujuan Pokok
Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
3. Perguruan Dan
Pendidikan
3.1. Potensi Generasi
Muda
• Melalui pendidikan, melalui pertambangan ataupun perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya, agar generasi muda itu dapat atau bisa mendapatkan secara memuaskan sesuai dengan keahliannya.
• Disamping itu pengembangannya harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
• Melalui pendidikan, melalui pertambangan ataupun perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya, agar generasi muda itu dapat atau bisa mendapatkan secara memuaskan sesuai dengan keahliannya.
• Disamping itu pengembangannya harus sesuai dengan aturan yang berlaku, hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2. Pengertian
Pendidikan Dan Perguruan Tinggi
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
• Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
• Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
3.3. Alasan Untuk
Berkesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting , karena berbagai alasan.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
Pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting , karena berbagai alasan.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
Pelapisan Sosial dan Elite Massa
1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian
Masyarakat terbentuk
dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar
belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok
social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau
masyarakat yang berstrata.
B. PELAPISAN SOSIAL
CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan
pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi
dasar dari seluruh system social masyarakat kuno.Seluruh masyarakat memberikan
sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan.Tetapi hal
ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara
laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian
pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
C. TERJADINYA
PELAPISAN SOSIAL
· Terjadi dengan
sendirinya
Proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya, pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan
sendirinya.
Terjadi dengan
disengaja
System pelapisan yang
disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.Di dalam system
pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang.Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal
wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan
sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang
yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara
horizontal.Contoh pelapisam yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam organisasi
pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar,
perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain.Semua contoh-contoh tersebut
termasuk ke dakam organisasi formal. Dan dalam system organisasi mengandung 2
sistem :
- system fungsional
- system fungsional
- system
skalar
D. PEMBEDAAN SISTEM
PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
1) Sistem
pelapisan masyarakat yang tertutup
Di
dalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke
atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang
istimewa.
E. BEBERAPA TEORI
TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat
dibagi menjadi beberapa kelas :
·
Kelas atas (upper class)
·
Kelas bawah (lower class)
·
Kelas menengah (middle class)
·
Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
2. ELITE DAN MASSA
PENGERTIAN ELITE
Elite
adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu
konektivitas dengan cara yang bernilai sosial.
FUNGSI ELITE
DALAM MEMEGANG STRATEGI
Dalam
suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih
sempit selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri
sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan
kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa.
PENGERTIAN
MASSA
Istilah
massa digunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
terjadi secara spontan, tetapi secara fundamental berbeda dengan hal-hal yang
lain.
PERANAN ELITE TERHADAP
MASSA
Elite
sebagai minoritas yang memiliki suatu kualifikasi tertentu yang eksistensinya
sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh
masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang
berkuasa dan kelompok penentu.